Selasa, 07 Desember 2010

Aku dan Facebook (I): My Face is Like a Book

Hari ini hari kemerdekaanku. Bukan dari para kompeni atau musuh dari luar, melainkan merdeka dari ketidakngintahuanku. Sekarang aku merasa setingkat lebih pintar sebab aku punya dunia lain selain buku-bukuku. Setidaknya dunia itu telah mengalihkan the real world ku, walau tak sepenuhnya.

It’s my special one in my life .  Hari ini adalah hari pertamaku bertatap langsung dengan facebook , sebuah jejaring sosial yang sering kali diperbincangkan, tak hanya oleh teman-temanku melainkan dunia pun seringkali membahas tentangnya. Meskipun banyak kontraversi mengenainya, namun itu bukan masalahku, bagiku aku memiliki akun jejaring sosial yang mendunia, itu sudah cukup.


Ini bukan pertama kali aku mendengar tentang facebook , karena hampir setiap pagi sebelum bel masuk berbunyi, teman-teman sekelasku membicarakan tentang status efbe mereka. Sebelumnya ku kira status itu adalah status pekerjaan atau status sebuah hubungan, seperti status saya adalah seorang pelajar atau orang itu statusnya telah menikah. Tapi muncul pertanyaan lagi, mengapa seseorang dapat mengubah-ubah statusnya dalam waktu singkat?!

Awalnya aku tak ingin memiliki akun pertemanan ini. Bagiku, aku punya banyak teman di dunia nyata. Dan sebagian dari temanku pernah bilang kalau jejaring sosial itu telah banyak menyita waktunya. Aku tak ingin jika ia merebut duniaku. Aku tak ingin membuatnya candu. Dan aku tak ingin terjebak oleh jejaring zionis itu.

* * * * *

Saat jam istirahat…
Aku dan Sahabatku…

“Gin, kamu buat efbe donk”, katanya.
“Ah males, untuk apa coba?!”
“Hari gini ga punya facebook, ayolah kawan. Emmmm…atau aku yang bikinin ya?!”
Ga  perlu ah Ci, no time for it”.
“Belagu lu Gin. Eh, dunia tuh bukan cuma buku-bukumu doank. Kita juga harus berpacu dengan teknologi. FACEBOOK  Gin, FACEBOOOOOK!!!

Yahhh... Akulah Bookish  , si kutu buku. Duniaku adalah buku-bukuku. No time not reading , buku adalah jendela dunia, lebih-lebih sekarang aku duduk di bangku akhir sekolah. Sebentar lagi Ujian Akhir Nasional, aku harus lebih banyak membaca. Aku tak peduli jika dikatakan gaptek, alay, atau semacamnya, yang penting lulus di sekolah ini dan diterima di universitas favoritku.

Berkacamata tebal, berpenampilan cupu, itulah aku saat itu. Persis seperti mode seorang kutu buku yang digambarkan di teve-teve (tapi ga lemot juga sih!:p)

“Ayolah Gin, ntar pulang sekolah kita ke warnet depan, okeyyy!”
“Ya ampun Ci, ngapain sih ngotot amat nyuruh aku punya efbee, heran deh!”
“Hahaha...”.
“Hey, hellowww…. Lah kok malah ketawa ni anak”
“Ngebayangin aja kalo kacamata kamu tuh bertambah tebal karena natapin ntu buku-buku, hahaha...!”
“Beh, kacamata aku malah bisa lebih tebal kalo natapin layar terus kayak kamu!”
“…hahaha...”

It’s my life friend. I don’t need facebook. Don’t you know my mom said that my face is like a book. So what for is the facebook?! Yah, menurutku aku memang tidak butuh facebook, toh aku sudah mengenal Si Google  yang banyak mengakuinya sebagai mbah atau paman (om) karena kemampuannya. Dengan google, aku bisa menjangkau sampai ke ujung dunia sekalipun (ujung dunia di mana yak?!:p). 

* * * * *

Teman adalah salah satu faktor yang membentuk pribadi seseorang. Dan temanku adalah jati diriku. Saat teman berkata “a” mungkin aku adalah “a” dan ketika ia berkata “b” mungkin akulah si “b”, karena aku labil saat itu. Ia pun telah mengubah sudut pandangku.

Sepulang sekolah…

“Eh Gin, abis ini mau ke mana?”
“Ya langsung pulang lah, emang kenapa?”
“Mampir yuk ke warnet depan”.
Facebook lagi???!”
“Hahaha... ya enggak lah, ga inget kamu tugas dari Bu Selvi kemaren!”
“Maksud kamu searching puisi gitu? Hmm… besok kan dikumpulnya?”
“Yupz, kalo tahun depan, ga sekarang donk aku ngajakin kamunya!”
Ga usah lama-lama ya Ci, ntar sore aku ada les nih”.
“Iya, iya, bentar aja kok, cuma searching, copy-paste ke Word, save  udah”.
“Iya BAWELL!”

@PLAZA.NET

Personal | 1 jam 3000 |
Paket 1 | 2 jam 5000 |
Paket 2 | 3 jam 7000 |

“Ambil personal aja Ci!” Suruhku.
“Siapa juga yang mau ngambil paket, kita kan CUMA sebentar!” Nadanya meledekku.

Dengan cekatan temanku itu mengklik ”Mozila Firefox”, muncullah homepage google.com dan ia mengetik keyword “Puisi tema perjuangan” dan muncullah berbagai blog yang berisi puisi tentang perjuangan, mulai dari perjuangan kemerdekaan, perjuangan hidup si bocah jalanan, hingga perjuangan cinta seorang pemuda. Kami masing-masing mengambil salah satu dari mereka. Tak sampai lima belas menit, selesai sudah.

“Tanggung banget ni Gin, udah kena dua ribu, main setengah jam ya!” Aku hanya menatapnya sambil mengangkat kedua bahuku dan diartikan iya olehnya. Dengan cepat google.com berganti dengan facebook.com. Aku diajak masuk ke wall-nya, 3 friends request, 8 notifications, 1 invitation. Ada news feeds, link, ...... Ternyata banyak istilah yang belum ku ketahui dari jejaring sosial ini. Yang ku tahu status update, yah hanya itu. Di dinding (wall ) banyak sekali users  dengan kata-kata yang dibuatnya.

News Feeds
Vicky Olivia Huhuuuu.... telat lagi..... T_T

Raymon Anagbaik Sekolah belajar, pulang maennnnn...nice to meet you PB  ;)

~ FafasiiVivi ~ Let tonight gonna be a good night, let tonight gonna be a good, good night :D

Wahhh…apa ini?! Aku berusaha membaca semua nama-nama orang sekaligus ungkapan-ungkapan yang ada. Ada yang berisi penggalan lagu, kata mutiara, curhat, sampai hal-hal yang tidak penting lainnya. Dan tahukah kamu! Bagai semut-semut menari di perutku, meski tak mengakak tertawa, tapi ini sungguh menggelikan. Ternyata itulah yang dinamakan status. I feel very stupid that time. :p

Saat itu juga teman, sahabat, atau apalah namanya yang berada disebelahku menatapku dengan senyum khasnya. Sepertinya ia sadar dengan ketertarikanku terhadap jejaring sosial yang sering jadi perdebatan kami berdua. Belum selesai aku membaca ungkapan-ungkapan itu, tiba-tiba ia mengklik log out , kembalilah kami ke halaman awal sebelum ia mengklik <i>log in. Di homepage facebook , ia mengetik:

Name       : Regina Aditya
Birthday  : 3 Juni 1992
 

Dan terakhir ia mengklik Sign up  ,

Bukankah itu artinya mendaftar??!Iya tidak salah lagi, I’m a fecebooker now.

Sekarang aku benar-benar terjebak dalam lingkaran hitam facebook. Aku merasa diikat dan mungkin tak kan mampu lepas. Tapi setelah beberapa saat kemudian, lingkaran itu berubah menjadi hal yang sangat menyenangkan. Hampir setiap detik ku tatap layar ponselku hanya untuk ONLINE.

  • facebook.com 
  • email :  ginaditya@yahoo.co.id 
  • password :  gina13***** 
  • What’s on your mind? Bagai menjilat ludah sendiri, aku mengakui it’s interesting guys, I like facebook...  
  • share 

Tak lama kemudian ada yang mengomentari, tertulis:
Rici Sii Patriciaa Don’t say like that honey, U jas didn’t know about it, n now u know, welcome to new world Gina…

Eh, aku baru nyadar kalo di efbee bisa comment juga. It’ll be more interesting . Sekarang akulah facebooker maniak. Siang malam ku terpaku tuk tatap layar terpaku untuk online online, online online (saykoji: mode on). Benar saja, siang malam hingga siang lagi, aku benar-benar tak bisa pisah dari hape-ku, aku si pengguna mobile facebook. Bagai alay masuk kota, setiap menit aku meng­-update status, tak peduli lagi ada yang mengomentari atau tidak, yang penting aku bisa men-share apa yang ada di otakku. (Bukankah facebook selalu nanya  What’s on your mind?” )

And then  my mom said again Now, Your face’s similar to a book dear!”
Really??!!   (­“_­­._­­)­­­­??!*­

4 komentar:

  1. :) Skses buat hasil karya cerpen kk yg smuanx sangat imajinatif... :)
    Syg kk... :*

    BalasHapus
  2. hahaha..selamat bergabung di dunia facebookers..... hehe


    salam kenal ya..

    follow back ya..

    blogger Jambi ya?

    BalasHapus
  3. fenomena eFBe memang sudah tidak asing lagi , sebagai jejaring sosial nomor satu saat ini, tidak dipungkiri sedikit banyak manfaatnya yang saya rasakan untuk silaruahmi dan komunikasi. :D

    tulisan dan gaya bahasanya bagus dan menarik.
    pengen bisa juga nulis kek gini..

    BalasHapus

Komentar kalian motivasi menulis saya. Terima kasih atas komentarnya :)