Minggu, 31 Januari 2016

TABULARASA: Keajaiban yang Terbeli

Ceritakan pengalaman membaca yang membawa keajaiban bagi kalian. Tidak harus sastra, mungkin ada buku yang membuat hidup kalian berubah, atau mengubah cara pandang kalian, atau apapun definisi ‘keajaiban’ menurut kalian. -  Bacaan B.Zee

Menurut saya semua buku itu ajaib. Buku mampu menyampaikan pesan penulis kepada pembaca tanpa bicara dan bertatap muka. Melalui buku pula Firman Tuhan bernama Kitab sampai kepada umat melalui Rasul-Nya. Yah, buku adalah keajaiban.

Perubahan saya rasakan setelah membeli dan membaca sebuah "keajaiban", ke-a-jai-ban, sebuah buku novel pemenang ketiga Sayembara DKJ Tahun 2003. Ajaib sekali kami bertemu, seperti kisah yang disutradarai takdir. Kami dipertemukan di sebuah bazar buku yang diadakan oleh toko buku terbesar di kota kami. Dari ribuan buku yang ada, saya tanpa ragu memilih dia untuk dibeli. Kami seolah berjodoh pada pandangan pertama.


Novel yang saya beli beberapa tahun setelah penerbitannya, novel yang saya beli mungkin jauh lebih murah dari pada harga aslinya, novel yang tak pernah menyesal saya membelinya.

Ceritanya tentang kisah cinta yang dramatis dan sangat kompleks menurut saya. Galih mulai bisa melupakan seorang yang sangat dicintainya, Krasnaya, seorang gadis pelukis yang ia kenali di Moskwa yang tewas terbunuh karena dicurigai sebagai mata-mata. Memang sedang ada konflik di Moskwa saat itu. Raras, ialah wanita yang perlahan menghapus bayang Krasnaya di hati Galih. Galih jatuh cinta, tapi Raras tidak. Bukannya tidak cinta, tapi Raras belum benar-benar mengerti cinta. Ia masih memilih Violet, sahabat yang memilih mengakhiri hidupnya sendiri karena putus cinta. Jikalah cinta yang Raras rasakan, maka ia terlanjur cinta pada Violet, sahabat wanitanya yang telah tiada, bukan Galih, bukan.

Novel ini mengangkat problem kehidupan pascamodern, tentang pencarian jati diri. Mungkin banyak novel lain yang menceritakan hal yang sama. Tapi novel yang satu ini ajaib. Ia membuat saya tergila-gila dengan caranya bercerita. Ia seenaknya membolak-balikkan emosi saya saat membacanya, dan ia juga menggonta-ganti pencerita-aku-dia-engkau seenaknya, menyesuaikan diri dengan tuntutan cerita. Novel ini sangat kaya. Novel ini benar-benar membuat saya JATUH CINTA pada sastra.

Novel ini luar biasa. Menyihir saya menjadi sangat suka membaca, terutama membaca novel sastra. Novel ini juga pernah membuat saya berambisi mengikuti Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), meski semangat itu kini hanya tersalurkan melalui 'bercerita' di blog pribadi. Yah, novel ini pula menjadikan saya suka bercerita.

Saya paling suka dibagian akhir novel ini, ketika Raras berkata, "Aku adalah dogma dari aliran empiris dan aku terbentuk dari jalannya hidup", dan "Aku masih larva, entah untuk berapa lama, sebelum evolusi memberiku bentuk yang pasti". Luar biasa diksi-nya menurut saya.

Sekali lagi, novel ini ajaib. Dan keajaiban itu bernama "Tabularasa" karya Ratih Kumala.




Tulisan ini salinan dari komentar saya yang diikutkan dalam Blog Tour +GIVEWAY "Dibeli: Keajaiban" yang diselenggarakan di Blog B.Zee




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian motivasi menulis saya. Terima kasih atas komentarnya :)