Senin, 16 November 2009

Istimewa 'hati'

Mata tidak selamaanya dapat melihat. Mulut pun tak selamanya bisa berbicara. Mata sangat menentukan kata apa yang ingin diucapkan. Ada yang bilang ‘mata tidak pernah bohong’. Tapi apa iya?!Kadang mulut berkata sesuatu yang bertolak belakang dengan fakta yang ada. Mengapa ada istilah ’saksi palsu’.

Memang yang dimaksud mungkin ‘pandangan mata’. Sorotan mata seseorang dapat menentukan keadaan orang tersebut. Orang sedih biasanya matanya terlihat sayu dari biasa. Orang marah, matanya tajam dengan kening yang berkerut. Tapi itu pun tidak menjamin kebenaran hati seseorang. Ada orang yang memang aslinya bermata sayu, ada yang hobinya melotot, dan macam-macam lagi lainnya. Intinya mata tidak bisa menentukan perasaan.


Di sisi lain, ada sekelompok yang matanya tidak berfungsi alias tunanetra. Nah, orang-orang ini biasanya lebih menggunakan perasaan.

Bicara soal perasaan, apa hubungan mata dan hati??!
Jika mata bisa berbohong, lain halnya hati seseorang. Mulut bisa berkata lain, tapi apa yang dirasakan tak pernah berkata lain di hati. Meski kadang seseorang tak mau mengakui kebenaran hati, bahkan ada yang mengelak dari kejujuran perasaan.

Tak sedikit orang yang bertindak dengan mengikuti kata hati. Misalnya orang yang dihadapi oleh dua pilihan yang sangat sulit, ibarat pepatah ‘bagai makan si buah simalakama’, pilihan yang sangat menentukan, dan sama-sama berisiko. Nah, dalam situasi ini seseorang biasanya lebih menggunakan kata hati ketimbang nalar positif-negatif. Apalagi harus diputuskan dalam waktu singkat.

Cerita punya cerita, tahukah kamu jika hati itu selalu menginginkan kebaikan. Semua manusia tentu memiliki hati, meski ada istilah ‘tak punya hati’. Sejahat-jahat orang pasti ada baiknya. Karena dasarnya hati itu suci!!

Jika demikian, mengapa ada kejahatan, penghianatan, dan ada sejuta kebohongan. Mengikuti kata hati memang tidak ada salahnya. Tapi perlu diingat jangan kotori hati dengan ambisi. Karena ambisius sangat berbahaya. Ambisi melakukan sesuatu, sehingga membenarkan segala cara.

Bagaimana berbuat positif dengan hati?!
Hati biasa dilambangkan seperti jantung yang lebih dikenal bentuk ‘love’. Secara biologi, hati adalah salah satu organ. Tapi masalah kehidupan, hati adalah hati, hati tidak bisa dilihat karena hati adalah perasaan yang hanya dapat dirasakan.

Banyak perbuatan positif yang dapat dilakukan dengan kata hati. Karena seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hati itu suci. Ada yang mengatakan ‘kata hati adalah bisikan Tuhan’. Dengan hati, manusia bisa tolong-menolong. Kasih sayang, cinta, dan kepedulian ada wujud kata hati.

Bagaimana dengan ‘kebencian’?
Jika hati kian bersih, pikiran pun akan jernih. Kalimat yang ada pada salah satu lirik religi tersebut mungkin bisa menjawab. Kebersihan hati seseorang menentukan pola pikir yang akan diwujudkan dengan tindakan.

Kembali masalah mata dan hati. Jika mata tidak sepenuhnya menentukan isi hati, namun hati sangat berpengaruh terhadap pandangan mata. Pandangan mata terbatas, tapi pandangan hati sangat luas. Mata tak punya hati, namun hati memiliki ‘MATA HATI’.

3 komentar:

  1. yups bener bgt Kag... Hati2 menjaga hati...
    seperti lirik lagu...
    "Jagalah hati jgn kau nodai"

    nice posting kakag...
    keep sharing yah...

    BalasHapus
  2. Jika hati kian bersih, pikiran pun akan jernih.

    tapi juga bisa sebaliknya: pikiran yg jernih alias dingin bisa meredam gejolak hati yg keruh, percaya deh!

    karna itu dua2nya harus dilatih

    BalasHapus
  3. @ina => okehhh':)
    @satriagemini => boleh, boleh, bolehhh...

    BalasHapus

Komentar kalian motivasi menulis saya. Terima kasih atas komentarnya :)