Senin, 07 November 2011

'Status'mu Gambaran Hidupmu | Sharing di sosNet??

Kamu pernah punya masalah? Tentu. Terus kamu share semua masalah kamu lewat jejaring sosial? Bikin status galau, dilema, susah, atau lagi bahagia? Yah, nyatanya dengan berkembangnya  social network (sosnet) yang ada, tidak sedikit user  di sosnet malakukan hal demikian. Hanya dengan beberapa detik, user bisa saja men-share apa saja yang ada di otaknya melalui jejaring sosial, baik facebook, twitter, koprol, plurk, dll.

Tapi apakah dengan mengungkapkan atau lebih tepat lagi menuliskan masalah di sosnet itu bisa mengurangi masalah yang dihadapi seseorang? Sebagian berpendapat kalau dengan men-share  tentang masalah di sosnet lumayan bikin lega. Gimana bisa? Setidaknya, menurut mereka dengan melakukan hal itu mereka bisa mengeluarkan uneg-uneg dari problematik yang bercengkrama di kepala mereka. Tahu-tahu dapat solusi juga dari teman-teman yang mengomentari status tersebut. Pemecahan masalah memang bisa saja datang tak terduga, dari hal-hal yang seperti ini pun bisa saja menjadi jalan keluar dari masalah seseorang. Misalnya kamu lagi kanker alias kantong kering a.k.a tidak punya duit nih, terus kamu tulis dilema kamu soal duit, selanjutnya mana tahu ada yang berbaik hati mentrasfer uangnya ke kamu, dengan demikian masalah kamu bisa selesai kan? (tapi apa ada ya yang melakukan itu? he…). Contoh kedua, misalnya kamu lagi punya masalah kesalahpahaman dengan seseorang, kamu tulis status tentang masalah tersebut di sosnet yang kamu dan orang itu ikuti, kemudian orang tersebut membacanya dan mengomentari status kamu. Lagi-lagi kamu menemukan solusi masalah kamu, bukan?


Nah, sekarang kita coba berpikir sebaliknya. Kamu nulis status sepanjang mungkin atau nge-twit sambung-menyambung berulang kali. Merelakan waktumu untuk mencurahkan isi hati kamu, mengeluarkan “isi otakmu” dengan mengabstrakkannya lewat tulisan di dunia maya. Tetapi tidak ada sama sekali yang mengomentari atau meresponnya. Gimana???

Seorang bijak berkata, “Ada kalanya kamu butuh jawaban atau dari permasalahan yang kamu hadapi, tapi ada saatnya juga kamu hanya butuh pendengar yang baik”. Dengan menulis status di facebook, nge-twit di twitter, atau di sosnet lainnya, setidaknya status atau apalah namanya yang kamu tulis itu dibaca oleh beberapa orang yang melihat atau “tidak sengaja” melihatnya. Dan setidaknya lagi ni magma di otak kamu sekarang sudah tidak sesak lagi di gunung kepalamu. Hal itu tentu mebawa efek positif bagi hidupmu.

Namun dibalik itu semua, update-an status kamu bisa jadi boomerang bagi kamu sendiri. Dengan kata lain, mungkin saja yang kamu tulis membawa masalah baru bagi kamu. Misalnya status kamu dianggap menyindir sebagian pihak. Dan pihak itu tidak suka dengan apa yang kamu lakukan. Nah loh, hayyo gimana lagi coba???

Nah, jika kamu menulis status karena butuh pendengar yang baik buat teman curhat kamu, bahkan bisa merespon apa yang kamu utarakan, coba perhatikan orang-orang yang ada di sekitarmu. Ada teman, sahabat, kakak, bahkan ayah dan ibu yang masih mau mendengar kicauanmu. Jadi, kamu tidak begitu memerlukan sosnet untuk nge-twit kicauanmu kan? Masih ada teman yang bisa kamu ajak ngobrol dan kamu punya mama, tempat kamu bisa men-share everything about your problem. Bukankah itu lebih baik dari pada komat-kamit di dumay a.k.a dunia maya? Jangan sampai paradigma bahwa sosnet yang bisa menjauhkan yang dekat itu menjadi benar.

Adakalanya status facebook-mu itu menjadi privacy. Itu makanya di sosnet mana pun kamu berhak meng-approve atau meng­-ignore sebuah pertemanan. So, pilah-pilihlah hal-hal yang akan kamu tulis sebagai twit, status, atau apalah semacamnya.  Ada yang benar-benar bisa dikonsumsi atau dibaca oleh orang banyak, ada juga yang eksklusif hanya untuk orang-orang tertentu. Jadi ada baiknya, kita men-share tulisan yang tidak bersifat pribadi. Karena secara tidak langsung update­-an status kamu bisa nunjukin jati diri kamu, sifatmu, bahkan kepribadian kamu. Ingat, ada bagian hidup yang orang lain tidak perlu tahu soal itu. Hanya kamu, sahabat, atau orang-orang terdekatmu. So, don’t share all things in your mind to social network!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian motivasi menulis saya. Terima kasih atas komentarnya :)