Selasa, 28 Februari 2012

Senja Menanti


Di ufuk senja aku menanti
Berdiri ku tak kenal henti
Percaya penantianku tak 'kan seperti kapas yang terkumpul dan terurai
Mimpiku yang telah berteriak nyata di sanubari

Di ufuk senja aku menanti
Bersama senyum manis mentari
Nikmati lembayung menari bernyanyi
menentramkan hati
Membuat sabar dalam menanti

Di ufuk senja kini sendiri
Masih menanti tanpa letih
Apa yang aku rasa?
Semangat luar bisa, yang dinanti akan kembali

Lembayung terus menyanyi
Sepoi angin memaksanya menari
Meski indah senja hendak pergi
Masih terlihat penggalan mentari 

Aku dalam menanti, tak berharap senja membuatku benar-benar sendiri
Tahukah? Aku tlah sangat percaya diri
Tak 'kan terkhianati oleh penantian ini

Terlihat letih lembayung menari
Suaranya pun tak terdengar lagi 
Mungkinkah semilir angin tak lagi ingin menemani?
Nyatalah indahnya senja kini buatku sepi

Cahaya oranye yang kini pudar
Tiba saat ditinggal mentari
Padahal apa yang ku nanti belum selsai ku nanti

Meski bulan datang menyapa
Beribu bintang mengawal di sekitarnya
Tak 'kan bisa gantikan senja

Dia dalam senja, dia datang membawa tawa
Tawa yang membuatku lupa arti duka
Bahagia yang membuat ku tak kenal itu luka

Senja,
Di manakah senja?
Ke mana senja?

Senja ini aku,
Aku,
Aku dalam menanti...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kalian motivasi menulis saya. Terima kasih atas komentarnya :)