Jumat, 11 September 2015

Coretan di Balik Sangkar

Mimpiku dirikan istana di atas awan, wujudkan negeri langit yang damai, berteman dengan bulan dan bintang, dan indahkan siang dengan mengukir pelangi tuk temani matahari. Namun ku seringkali terjatuh.

Ku tahu ada Yang Maha Tahu. Aku mengerti bahwa Ia mengerti. Ia menginginkanku bangkit tapi tak serta-merta membuatku bangkit. Ku sadar Ia ingin 'aku yang bangkit'.

Sains tak mengubah arah hidupku. Banyak waktu hanya untuk menguji teori yang mereka katakan dikemukakan para ilmuan, ilmuan yang mayoritas tak berambut hitam.


Padahal jauh sebelumnya ku ketahui semua telah tertulis di kitab yang diwahyukan Sang Pemberi Teori.

Hidupku penuh realita, mengungkapkan fakta-fakta melalui percobaan-percobaan ilmiah, entah untuk apa, tapi ku yakin inilah jalanku untuk mengenal-Nya.

Ku berdiri di tonggak fakta yang mereka bilang tak ada rekayasa. Namun aku tetaplah aku. Duniaku fiksi tiada arti. Penuh kebohongan yang sungguh berarti.

Aku ada di duniaku. Dunia sastra yang ku percaya bebas lakukan segala yang ku mau. Tuhan yang menganugerahkannya. Tuhan memberi aku ruang, di sana aku bebas semauku namun tetap di bawah naungan-Nya, tanpa ada sang pembantah teori. Aku bebas. . .

Ku tak berharap menjadi ilmuan, ku juga tak berharap menjadi seorang pengarang. Tapi tulisanku terlanjur mewakili jalan hidup ini.

Kini ku kembali mengarang. Tak lagi di lembaran dengan tinta, tak dicetak seperti naskah. Ku coba menggores pena di dunia maya.

Tak berharap lebih, tak meminta untuk dipuji. Karena memang tak ada yang pantas dilebihkan. Cukuplah untuk meluapkan apa yang ada di pikiran.

Tulisan sederhana yang sempat menjadi istimewa, menjadi luar biasa, namun kembali menjadi biasa. Upayaku untuk mengindahkan kembali segalanya.

Tuhan! Berikan aku beribu kesempatan mencoret indah meski hanya dalam sangkar....

Ini bukan pengakuan hidup, cerita di balik fakta, naskah drama, apa lagi bualan belaka. Tapi ini juga bukan kisah nyata, yang ada aktor dan aktrisnya. Ini tak ada artinya, apalagi harganya. Ini tak ada gunanya, meski ku bersih-keras mengatakan ini bukan maya. Nyatanya, ini bukan dunia sesungguhnya.

Dunia yang kukuasai atas pemberian Illahi. Aku aktor, aktris, produser, dan aku pula sutradaranya, namun tak mampu kukuasai sepenuhnya. Sekali lagi ini ada artinya, hanya tulisan biasa, yang ku harap menjadi luar biasa, namun suatu saat mungkin kembali menjadi biasa. Ini hanya Coretan di Balik Sangkar.   





2 komentar:

  1. keren postinganya, mohon kunjungannya ke blog saya yang masih kecil ini

    http://myinformationforyouall.blogspot.co.id

    BalasHapus

Komentar kalian motivasi menulis saya. Terima kasih atas komentarnya :)