Jumat, 08 April 2011

Aku dan Facebook (II): Accept and Remove | INGIN DAMAI DI SURGA

Berminggu-minggu sudah, sekarang aku dan facebook bagai sepasang sahabat yang sulit terpisah. Ia menemaniku suka dan duka (lebay: mode max :p). Ia tempat ku curahkan isi hatiku (atau lebih tepat isi kepalaku), menulis uneg-uneg, ide kreatif, atau hal-hal sepele lain yang ada di pikiranku. Ia pula yang mempertemukan aku dan teman-teman lamaku. Dan dengan join group di facebook aku juga bisa mencari informasi tentang kisi-kisi soal ujian, ilmu pengetahuan, atau berita-berita ter-update lainnya. Setidaknya aku tidak benar-benar menomorduakan sesuatu yang seharusnya menjadi fokusku saat ini, persiapan Ujian Nasional. Tapi tetap aja sambil nyari informasi, paling asik kalo sambil chattingan…hehe…

* * * * *

Minggu, 12 April 2009


Huft…benar-benar sendirian, aku manusia satu-satunya di rumah ini. Keeper house sejati, setiap ada acara selalu aku yang kebagian jaga rumah. Padahal kalo dipikir-pikir seandainya ada maling yang menyusup ke dalam rumah, apa juga coba yang mau diambil. Rumahku emang gede’ sih tapi sejauh mata memandang hanya ada karpet yang terbentang (maklum baru beberapa minggu kami pindah ke sini). Jadi ngapain juga harus dijaga.

Mmm…Duduk sendirian di depan teve, ga fokus dengan apa yang ditonton. Tanganku terus menekan angka 1, 2, 3, …, 9 dan kembali ke angka 1 lagi. Ga ada acara yang menarik. Kartun yang seharusnya ada di pagi minggu berganti dengan sinema dewasa yang ga jelas ujung-pangkalnya. Benar-benar hari ini, aku sudah seperti seorang pengangguran.

Suntuk, ga tahu mau ngapain, kehabisan ide buat hari ini (ga kreatif). Facebook-kan??! Hmmm…aku cuma anak sekolahan biasa, masih nunggu jatah pulsa dari orang tua. Akhir-akhir ini pengeluaran pulsa meningkat drastis. Bahkan aku sampai bela-belain ga jajan cuma buat beli pulsa, yah apa lagi kalo ga untuk ONLINE. Dan sekarang aku harus bersabar menunggu pengisian pulsa berikutnya. Secara otomatis aku juga harus sabar ga ketemu facebook sementara waktu.

Sebenarnya ga gini jadinya seandainya aku seorang anak yang rajin. Bukankah sebentar lagi Ujian Nasional? Yah, ga ada salahnya aku menghabiskan minggu dengan mencoba meyelesaikan soal-soal latihan untuk UN. Tapi sayang, aku ga serajin itu. Minggu adalah hari libur, istirahat full, ga peduli besok ada PR atau ga. Toh masih ada waktu nanti malam.

Tiba-tiba hapeku bergetar. Short message dari Patricia: “Gin, aq ke rumahmu skrng y....siuuuuu...muachhh”. Yah, pucuk dicinta ulam pun tiba, sekarang ku temukan solusi untuk hari ini. Wishing be happy sunday. :))

Tak berapa lama kemudian, Rici tiba di rumahku. Dan tahukah kamu apa yang dia bawa? si Leppy dan Demmy aliap laptop dan modem...hahayy...dia benar-benar tahu apa yang aku inginkan.

* * * * *

Di rumah, Aku dan Rici. Ga seperti biasa, sedikit sekali kosa kata yang kami ucapkan. Bagaimana tidak, sesampainya Rici ke rumahku, aku langsung online di leppy-nya. Dia juga langsung menghidupkan DVD di rumahku, karena emang itulah tujuan utamanya ke sini.

Beberapa hari ga online, aku ngerasa ada yang beda. Seperti ada yang hilang, eh bukan seperti tapi memang benar-benar ada yang hilang. Biasanya dia selalu ada di list online, kali ini tidak. Emang beberapa minggu dia ga pernah muncul. Ga cuma itu setiap ukirannya di wall-ku juga menghilang, comments-nya semua ga ada. Apa mungkin akunnya sedang di-deactive?!atau…

Heran, padahal dia bukan siapa-siapa. Bahkan aku ga kenal siapa dia. Aku tahu dia cuma lewat facebook, dia menawarkan permintaan pertemanan, dan aku menerimanya. Selanjutnya kami sering saling mengomentari status, chattingan, wall-to-wall, dan sesekali berbalas message. Emang ga terlalu istimewa, tapi apa pun yang disampaikan seringkali menambah kedewasaan pribadiku. Ia bagai motivator dan bahkan pernah jadi inpirator dalam suatu karyaku. Ia cukup memberi warna sebagai cyber friend-ku. Tapi sayang jangankan wajahnya, nama aslinya pun aku ga tahu, nama di efbe cuma tertulis “Ingin Damai di Surga”. Foto profilnya hanya siluet seorang anak yang mengarahkan wajahnya ke arah langit oranye. Menurut filosofisku, ia orang yang bijak (entah dari mana sudut pandangnya). Ah bodoh amat, kataku mengalihkan pikiranku. LOG OUT!

Aku merasa ini bukanlah perfect sunday. Aku menyesali hari ini. Memang benar apa yang mereka bilang, “social network tidak hanya mendekatkan yang jauh, tapi juga sebaliknya menjauhkan yang dekat”. Tapi sekarang, bagiku ia menjauhkan yang jauh dan yang dekat L. Sebuah pelajaran yang aku dapatkan hari ini, beribu teman di dunia maya tu ga lebih baik dari pada seorang sahabat di dunia nyata, sependapat atau tidak, begitulah menurutku. Dan yang pasti aku sadar kalo facebook is not my real friendship. Ia ga kayak Rici yang selalu ada tanpa harus dibayar.

Menurut Einstein waktu akan berjalan semakin lambat jika begerak dengan mendekati kecepatan cahaya. Dan sebaliknya di saat ini, waktu seolah berjalan jauh dari kecepatan cahaya, SANGAT CEPAT!! Hari ini, aku kehabisan banyak waktu hanya untuk menatap layar 14 inci. Itu sangat sia-sia “x_x .

* * * * *

Ketika aku mau meng-klik shut down, tiba-tiba,

“Eh, ga usah di matiin dulu Gin. Tolong download lagu-lagu terbaru donk.”
“Lagu apa?!”
“Apa aja lah, yang penting ‘Indonesia’.”
“…????!”

Mau bilang ga mau tapi ga enak. Yah dengan berusaha ikhlas aku download aja satu lagu terbaru dari band favoritku, lumayan ntar bisa ikut dengerin :). Tapi jujur saja mataku mulai lelah, mungkin kornea ga sanggup lagi meneruskan cahaya ke mata. Kelopaknya pun seolah berusaha menina-bobokan ku.

Mataku terus melirik ke arah leppy, berharap proses downloadnya cepat selesai.
1 menit…. 2 menit…. 3 menit…. 4 menit…. 5…. Completed!!!
“Yuhuyyyy…finished….”  Teriakku girang \(^o^)/

Belum lagi menyentuh leppy, tiba-tiba muncul 3D text yang diset sebagai screen saver oleh Rici. Tahukah kamu apa bacaan teks yang selalu bergerak itu?! Tulisan yang  mampu memberi kekuatan padaku menatap layar 14 inch itu beberapa jam lagi. Tulisan yang membuat jantungku bekerja 3 kali lebih cepat. Tulisan yang membuat bendungan darah ambruk karena derasnya aliran. Tetulis “INGIN DAMAI DI SURGA”. Kebetulan???! Ah, ga mungkin. >.<”

2 komentar:

  1. memang teman dunia maya datang dan pergi silih berganti. hanya beberapa yang jadi teman selamanya.

    BalasHapus
  2. Cerita yang menarik. Sukses selalu.. :)

    BalasHapus

Komentar kalian motivasi menulis saya. Terima kasih atas komentarnya :)